What is LIA NiCE?

What is LIA NiCE?

Saat ini ketika seluruh dunia sudah terhubung lebih dari sebelumnya, cara belajar siswa pun sudah sangat berubah. Teknologi telah memungkinkan para siswa untuk mengakses pengetahuan dengan sangat mudah. Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Untuk lebih memotivasi dan mengajar siswa masa kini dengan lebih baik, merumuskan kembali sistem Pendidikan menjadi sangat penting.

LIA NiCE (Nine Core Elements – Sembilan Elemen Inti) dikembangkan sejalan dengan tujuan tersebut. Elemen-elemen tersebut mewakili nilai-nilai yang menggerakkan LIA dan tergambar dalam pengalaman belajar siswa, ditujukan untuk membantu mereka meraih potensi sepenuhnya. Berikut adalah Sembilan Elemen Inti tersebut.


1. Adaptability to change

Adaptability to change atau kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan adalah elemen yang membuat guru-guru LIA mampu menyesuaikan gaya mengajar mereka dengan berbagai preferensi belajar siswa dari generasi ke generasi.

2. Student-Centered Materials

Pembelajaran di LIA tidak lagi menyerupai cara mengajar lama di mana guru menjadi sumber utama informasi dan siswa harus mendengar dan mencatat. Guru-guru LIA telah dilatih untuk menjadi fasilitator yang baik dan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang variatif di dalam kelas. Melalui materi yang berpusat pada siswa, pembelajaran di LIA mengkondisikan supaya siswa lebih aktif untuk berbicara dan beraktifitas.

3. Differentiated Instruction

Menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing dalam cara belajar, maka Differentiated Instruction atau Instruksi yang dibedakan adalah cara guru LIA dalam mengajar di dalam kelas. Dengan teknik mengajar yang tidak monoton, siswa akhirnya mampu secara aktif terlibat dalam pembelajaran.

4. Personalized Instruction

Selain cara belajar yang berbeda-beda, setiap siswa pun memiliki minat, bakat, serta pengalaman pribadi yang berbeda-beda. Dengan menerapkan Differentiated Instruction dan Personalized Instruction yang dikombinasikan dengan materi yang berpusat pada siswa, kami memastikan bahwa setiap siswa belajar sesuai dengan ketepatannya masing-masing berdasarkan kebutuhan dan minat mereka dengan cara yang membantu mereka menghubungkan apa yang mereka pelajari di kelas dengan pengalaman pribadi mereka.

5. Flipped Learning

Metode Flipped Learning adalah pendekatan baru yang kami terapkan untuk memberikan solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi siswa dalam belajar. Dengan Flipped Learning, siswa diberi kesempatan untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik karena mereka memiliki akses ke materi sebelum sesi di kelas. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan mereka tanpa perlu khawatir akan tertinggal oleh teman-temannya yang kemampuan belajarnya lebih cepat.

6. Autonomous Learners

Membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri (autonomous learner) adalah tujuan utama dari pendekatan flipped learning. Dengan secara teratur mendorong siswa untuk mempelajari materi sebelum kelas dimulai dan aktif dalam diskusi di kelas, metode ini melatih para siswa untuk mengontrol pembelajaran mereka sendiri.

7. 6Cs

Selama di kelas, di mana aktivitas lebih banyak berupa diskusi dan tugas memecahkan masalah, siswa dikondisikan untuk mempraktikkan ketrampilan komunikasi (Communication), kolaborasi (Collaboration), berpikir kritis (Critical Thinking) , dan kreativitas (Creativity). Sementara guru lebih berperan sebagai fasilitator dengan memberi perhatian (Care) pada kebutuhan individual siswa dan menyediakan pilihan-pilihan (Choices) dalam penyelesaian masalah.

8. 3 learning features

Secara garis besar, siswa yang belajar di LIA akan mempelajari tiga hal utama. Pertama, siswa akan belajar dengan cara yang menyenangkan (learning in a fun way). Para siswa tidak akan merasa terbebani dengan kegiatan pembelajaran di LIA. Justru para siswa akan merasa memiliki keluarga baru. Kedua, siswa akan belajar cara untuk belajar (learning how to learn). Siswa dilatih untuk belajar secara sistematis dan efektif. Yang terakhir, siswa tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris (learning more than just English), namun siswa juga didorong untuk memahami konteks yang ada di lingkungan sekitar melalui aktivitas-aktivitas yang diberikan.

9. Fiesta

Inti dari seluruh aktivitas kami adalah prinsip FIESTA yang menginspirasi guru-guru kami untuk menjadi pribadi-pribadi yang menyenangkan, interaktif, eksploratif, sistematis, fasih dalam teknologi, dan mandiri. Guru-guru FIESTA kami memastikan bahwa para siswa belajar dengan cara yang menyenangkan, menemukan strategi belajar yang efektif, dan mendapatkan lebih dari sekedar ketrampilan berbahasa Inggris.

Seiring dengan berkembangnya ekonomi global, mempersiapkan generasi muda untuk karir mereka di masa depan menjadi sangat penting. Persiapkan putra-putri anda untuk menjadi masyarakat global. Daftarkan anak anda sekarand di Lembaga Bahasa LIA Malang. 

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar